- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Ada Perkampungan Imigran Ilegal di Pekanbaru

Keterangan Gambar : Lokasi perkampungan pengungsi ilegal di belakang Kantor Rudenim Kota Pekanbaru(foto:ref)
Pekanbaru, FNIndonesia.com - Kurang lebih 150 imigran ilegal asal Rohingya mendirikan perkampungan di Kota Pekanbaru. Merkea mendirikan tenda-tenda darurat di sebuah gang di Jalan Wan Datuk Abdul Jamal, belakang gedung purna MTQ Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (21/5/2024), ratusan pengungsi Rohingya itu terlihat mendirikan belasan tenda di sebuah lahan kosong dekat Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru. Tenda yang mereka dirikan cukup sederhana yang terbuat dari terpal, bambu dan kain.
Baca Lainnya :
- Aset Penunggak Pajak Rp9,2 M Disita Kanwil DJP Riau0
- Pimpinan Pesantren di Inhu Ditangkap Atas Tuduhan Lecehkan 8 Santriwati0
- Bandar Shabu Mantulik Diringkus Usai Bikin Resah Warga Kampar0
- Soal Kasus Vina, Anggota DPR Yakin Polisi dapat Tuntaskan: Jangan Terprovokasi0
- Mantan Kabareskrim Minta Publik Sabar dan Tak Berasumsi Terkait Kasus Vina0
Tenda-tenda dihuni oleh kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Ada juga imigran yang terlihat memiliki bayi yang baru lahir.
Sayedullah, salah satu imigran asal Rohingya mengatakan,dia bersama rombongan masuk ke Indonesia melalui Banda Aceh. Empat bulan di Aceh, mereka diangkut ke Pekanbaru menggunakan bus.
"Kami dari Aceh lalu ke Pekanbaru. Alhamdulillah di Pekanbaru di kasih makan orang baik. Ada 150 orang laki-laki, perempuan dan anak-anak," kata Sayedullah.
Sementara itu, imigran Rohingya lainnya, Sulaidbosa mengatakan dirinya telah berada di Kota Pekanbaru selama 2 bulan. Sebelumnya dia bersama rombongannya berada di Aceh selama 4 bulan. Dia mengatakan, etnis Rohingya rela meninggalkan tanah kelahirannya karena selalu mendapat tekanan di negerinya sendiri.
"Kami diserang oleh bangsa kami sendiri karena kami Muslim. Sepertinya pemerintah di sana tidak menginginkan kehadiran kami," katanya.(***)