- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
- Digelar di Yogyakarta, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih 7 Penghargaan ISRA 2025
- Kapolda Riau Pimpin Apel Launching Tim RADAR Anti-Kejahatan Siber
- Polda Riau Luncurkan Program RADAR, Gerakan Moral Melawan Kejahatan Siber
Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman

Keterangan Gambar : Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding memberikan kuliah umum bertajuk “Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman” Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Rektorat Universitas Islam Riau (UIR), Jalan Kaharuddin Nasution, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, pada Rabu, (16/7/2025) / Foto : FN Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru – Universitas Islam Riau (UIR) mendapat kehormatan dengan kehadiran Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Bapak Haji Abdul Kadir Karding, dalam rangka kuliah umum dan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan UIR.
Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Rektorat Universitas Islam Riau (UIR), Jalan Kaharuddin Nasution, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta kalangan umum yang antusias terhadap isu ketenagakerjaan dan migrasi internasional.
Dalam kegiatan yang berlangsung khidmat namun sarat semangat tersebut, Menaker menyampaikan pesan penting terkait peluang kerja di luar negeri serta pentingnya migrasi yang aman dan terencana.
Baca Lainnya :
- Digelar di Yogyakarta, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih 7 Penghargaan ISRA 20250
- Kapolda Riau Pimpin Apel Launching Tim RADAR Anti-Kejahatan Siber0
- Polda Riau Luncurkan Program RADAR, Gerakan Moral Melawan Kejahatan Siber0
- Peran Sentral Pemerintah dan Masyarakat dalam Sukseskan Program MBG0
- Gunakan Nama RANS Entertainment Tipu Investor 6,8 Miliar, Nova Susanti Ditahan Polda Riau0
Rektor UIR, Prof. Admiral, SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Pak Menteri di kampus tertua di Riau yang telah berdiri sejak 1962 dan kini telah terakreditasi Unggul.
“Kami merasa terhormat dan menyambut hangat kehadiran Bapak Menteri beserta rombongan. Kehadiran ini sangat bermakna dalam membukakan cakrawala mahasiswa tentang peluang global,” ujar Prof. Admiral.
Dalam kuliah umumnya, Menteri Abdul Kadir Karding menyampaikan bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya soal mencari gaji tinggi, tetapi juga sebagai sarana peningkatan kompetensi, wawasan, jaringan internasional, dan kedewasaan berpikir.
Ia memaparkan fakta bahwa saat ini terdapat lebih dari 7,3 juta pengangguran di Indonesia dari 152 juta angkatan kerja. Sementara itu, negara-negara seperti Jepang, Korea, dan Jerman membuka banyak peluang kerja bagi tenaga kerja terampil asal Indonesia, mulai dari nelayan, perawat, hingga profesional di sektor teknologi dan hospitality.
“Gaji nelayan di Jepang saja bisa mencapai 20 juta rupiah per bulan, sementara perawat di Jerman bisa memperoleh hingga 50 juta bahkan lebih. Ini adalah peluang nyata,” kata beliau, disambut antusias oleh mahasiswa yang memadati aula utama UIR.
Namun, beliau juga menegaskan pentingnya kesiapan mental, bahasa, dan keterampilan teknis. “Kalau tidak bisa komunikasi atau kerja dengan standar mereka, bisa terjadi konflik. Oleh karena itu, harus ada pelatihan, sertifikasi, dan adaptasi budaya yang baik sebelum diberangkatkan.” ungkapnya.
Menteri Abdul Kadir juga menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mensosialisasikan jalur migrasi aman serta mendampingi keluarga pekerja migran, terutama anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya bekerja di luar negeri. “UIR dan kampus lain bisa membantu dalam pendampingan psikologis, riset kebijakan, serta edukasi publik. Kita butuh aktivis mahasiswa yang tidak hanya pintar orasi, tapi juga bisa menulis dan mengadvokasi kebijakan migrasi pekerja yang lebih manusiawi,” tegasnya.
Selain itu, KP2MI tengah mempersiapkan kebijakan baru untuk membekali pekerja migran dengan keterampilan keuangan. “Orang kaya bukan yang bergaji besar, tapi yang bijak kelola keuangannya. Banyak kasus pekerja migran kirim uang ke rumah, tapi keluarganya malah konsumtif. Ini harus kita edukasi,” tambah Menteri.
Dalam acara tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman antara KP2MI dan Universitas Islam Riau. Kerja sama ini mencakup pengembangan pelatihan, kurikulum berbasis kebutuhan pasar luar negeri, serta program penyuluhan migrasi aman kepada mahasiswa dan masyarakat.
Sementara itu, Fani Wahyu Kurniawan, Kepala BP3MI Riau, menyampaikan kesiapan lembaganya dalam mendampingi calon pekerja migran dari Riau dan sekitarnya. “Kami siap menjadi pusat informasi, pelatihan, dan konsultasi bagi mahasiswa yang tertarik untuk bekerja ke luar negeri dengan cara legal dan aman,” tutur Fani.
Sebagai penutup, Menteri Abdul Kadir mengajak mahasiswa UIR untuk berani bermimpi besar. “Kalau mau sukses, merantaulah. Bangun pengalaman, tambahkan ilmu, dan kembali sebagai pemimpin masa depan yang punya visi global. Dunia sekarang tanpa batas. Tinggal bagaimana kita menyiapkan diri,” katanya penuh semangat kepada mahasiswa UIR. (F)
Editor : Ferdian Eriandy