- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang

Keterangan Gambar : Foto : hms Polda Riau
FN Indonesia Pekanbaru - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, melakukan penanaman pohon Gaharu di halaman Markas Polda Riau, Kamis (17/7/2025).
Aksi simbolis ini menjadi bagian dari kampanye bersama untuk melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sekaligus mendukung program unggulan Kapolda Riau bertajuk Green Policing.
Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Abdul Kadir tampak sederhana namun penuh semangat saat turun langsung menggenggam cangkul. Ia menggali lubang dengan tangannya sendiri di lahan yang disiapkan di halaman Polda Riau, kemudian menanam pohon Gaharu jenis pohon yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan ekologis tinggi.
“Saya ini petani. Menanam adalah kebiasaan saya sejak kecil, dan saya bahagia bisa memulainya kembali di tempat ini,” ucap Abdul Kadir sambil tersenyum kepada awak media yang hadir.
Menurutnya, penanaman pohon ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi mengandung makna yang dalam. “Pohon Gaharu ini kita tanam sebagai simbol harapan, ketahanan, dan keberlanjutan. Sama seperti perjuangan kita melawan TPPO yang harus dilakukan secara konsisten dan berakar kuat di masyarakat,” tegasnya.
Pohon Gaharu dipilih karena ketahanannya yang luar biasa serta manfaatnya yang besar bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat. Dalam konteks penegakan hukum dan pelindungan pekerja migran, pohon ini dijadikan metafora bagi tekad kuat pemerintah dalam memberantas praktik perdagangan orang yang kini semakin canggih dan melintasi batas negara.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Green Policing, sebuah inisiatif kepolisian daerah Riau untuk menghadirkan ruang hijau di lingkungan kepolisian sekaligus membangun kesadaran lingkungan di tengah masyarakat.
“Dengan memperluas ruang terbuka hijau seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa institusi kepolisian juga punya komitmen terhadap kelestarian alam dan kehidupan yang berkelanjutan. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga menyentuh nilai-nilai kemanusiaan,” tutur Herry.
Acara ini juga menandai kolaborasi antara Kementerian P2MI dan Kepolisian Daerah Riau dalam memperkuat langkah-langkah pencegahan TPPO, khususnya di wilayah perbatasan dan jalur-jalur migrasi ilegal.
Penanaman pohon Gaharu ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga pemicu gerakan lebih luas yang melibatkan masyarakat, lembaga pemerintah, dan aparat penegak hukum untuk bekerja bersama melindungi warga negara dari eksploitasi dan perdagangan manusia.
Abdul Kadir menutup kegiatan tersebut dengan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk kembali ke nilai-nilai dasar: menjaga kehidupan, menjaga bumi, dan menjaga martabat manusia.
“Seperti halnya pohon ini, perjuangan kita harus terus tumbuh dan berakar. Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya. (***)