Kronologis IRT Meregang Nyawa di Tangan Selingkuhannya di Pekanbaru

Kronologis IRT Meregang Nyawa di Tangan Selingkuhannya di Pekanbaru

By FN INDONESIA 07 Jun 2024, 13:01:10 WIB Hukum
Kronologis IRT Meregang Nyawa di Tangan Selingkuhannya di Pekanbaru

Keterangan Gambar : Foto Special, Polsek Rumbai Pekanbaru


Fn-Indonesia.com. Pekanbaru - Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Jalan Ikan Lele, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru, pada Jumat (31/05/2024). Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial TN (43) tewas di tangan selingkuhannya, FA alias Fajri (34), setelah dihantam menggunakan sebilah papan usai terlibat cekcok.

Menurut Kapolsek Rumbai AKP Sardianto, pelaku merupakan selingkuhan korban yang telah memiliki hubungan cukup lama dan memiliki anak berusia 12 tahun. Insiden bermula ketika korban mendatangi rumah pelaku untuk memberitahukan bahwa anak mereka sedang sakit. Namun, pelaku justru mengusir korban dan meminta agar tidak mengurusinya lagi.

Meski diusir, korban tetap masuk ke dalam rumah pelaku. Pelaku kemudian memecahkan pot bunga di depan rumah agar korban pergi, tetapi korban tetap bersikeras hingga akhirnya pergi dengan wajah cemberut sambil mengomel di depan pelaku.

Baca Lainnya :

Merasa tidak dihormati, pelaku kemudian mengambil sebilah papan dan mengejar korban. Tanpa belas kasihan, pelaku memukulkan papan tersebut ke bagian belakang kepala korban hingga korban terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Saat itu adik ipar pelaku sempat menolong korban, dan langsung mencari mobil ambulans serta membawanya ke rumah sakit umum. Sementara pelaku langsung kabur ke rumah keluarganya di Kubang," jelas Kapolsek.

Meski sudah menjalani perawatan selama 3 hari di RSUD Arifin Ahmad, korban akhirnya meninggal dunia akibat bengkak di kepala yang disebabkan oleh pukulan tersebut. Suami korban kemudian melaporkan peristiwa ini ke Mapolsek Rumbai, dan pelaku berhasil ditangkap di Jalan Kubang Raya, Siak Hulu, Kampar, pada Senin (3/6/24) malam.

Kanit Reskrim Polsek Rumbai Ipda Yuli Aryanto menambahkan bahwa suami korban sebelumnya telah mengingatkan agar korban tidak berhubungan atau menemui pelaku lagi, namun korban tetap berhubungan dengan pelaku.

Kasus ini menjadi tragedi yang menyayat hati dan mengingatkan kita akan pentingnya menghindari hubungan yang tidak sehat dan berbahaya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment