- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pasok 21.000 Metanol di Dumai

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Dumai - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali mendapatkan perpanjangan kontrak penjualan produk petrokimia khususnya produk metanol kepada salah satu group perusahaan refinery Crude Palm Oil (CPO) di Dumai. Kesepakatan ini mencakup pasokan metanol yang mencapai 18.000 hingga 21.000 Metrik Ton (MT) dengan nilai sebanyak 7,14 juta USD atau setara dengan Rp116 miliar.
Manager Corporate Sales PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Anggoro Wibowo mengatakan, kesepakatan perpanjangan kontrak kerjasama penjualan produk metanol ini untuk jangka waktu sampai akhir tahun 2024 dengan estimasi total volume sebanyak 18.000 hingga 21.000 MT. Pengiriman produk metanol tersebut sudah mulai berjalan pada Kamis, (25/7) lalu melalui pengapalan produk sebanyak 3.150 MT ke tangki pelanggan di Kawasan Industri Dumai Pelintung.
“Potensi pasar produk petrokimia di Indonesia khususnya di Sumbagut relatif besar, penjualan metanol ini merupakan ekspansi produk petrokimia yang diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas yang bisa mendongkrak pertumbuhan penjualan Pertamina Patra Niaga,” ujar Anggoro.
Baca Lainnya :
- Baru Dilantik, Kompol Herman Pelani Temui Masyarakat Kota Tinggi0
- Konflik Kebun Sawit di Siak, Dirjenbun Ternyata Setujui Pengurangan Lahan PT DSI0
- 78 Pak Ogah Direkrut Jadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas Polda Riau0
- BMKG Deteksi 75 Hotspot Karhutla ndi Riau0
- Komisi Kejaksaan Kirim Tim Ke Surabaya Kawal Upaya Kasasi Vonis Bebas Ronald Tannur 0
Ia menjelaskan, selain produk metanol, pihaknya juga melakukan penjualan produk Sodium Methylate Oxide (SMO) kepada pelanggan dengan potensi volume 3.600 hingga 4.800 MT per tahun. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga mendukung kebutuhan bahan bakar dari pelanggan.
Di samping itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memproyeksikan penjualan produk metanol pada tahun 2024 di wilayah Sumbagut yang meliputi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat dapat mencapai 40.000 MT atau setara dengan 40 juta kg metanol.
"Harapannya, langkah Pertamina Patra Niaga dalam ekspansi di produk petrokimia khususnya produk metanol ini dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kehandalan suplai metanol khususnya di pasar domestik,” katanya.
Anggoro menjelaskan, penjualan metanol kepada produsen biodiesel ini adalah bentuk sinergi dengan pelaku industri minyak sawit dalam memberikan dukungan terhadap ketahanan energi nasional. Metanol adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester atau FAME).
"FAME inilah yang kemudian dicampur dengan produk Solar untuk dijadikan produk Biosolar. Saat ini kebiijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 35% atau biasa kita ketahui sebagai Biosolar 35 (B35)," lanjutnya.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga memiliki aspirasi rencana jangka panjang sebagai Solusi Bagi Energi dan Dekarbonisasi menuju Transisi Energi. Diakuinya, satu pilar untuk mencapai rencana perusahaan di atas diantaranya perlu menjadi pemimpin pasar trading Petrokimia di regional.
"Kita pahami bahwa kedepannya penggunaan energi akan bergeser ke arah energi yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, saat ini kami sudah memulai untuk terus mengembangkan pasar produk petrokimia yang diharapkan kedepannya dapat menjadi engine baru dari pertumbuhan perusahaan," jelas Freddy.
Program lainnya untuk mendukung tujuan perusahaan adalah “Pertamina One Solution”, merupakan program untuk memasarkan berbagai produk dan layanan yang ada di Pertamina.
“Pengiriman produk metanol ini merupakan salah satu contoh implementasi layanan Pertamina One Solution dimana kami tidak hanya menyuplai BBM kepada pelanggan tetapi juga sekaligus melayani kebutuhan produk petrokimia dari pelanggan,” kata Freddy.(fe)