- Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Perdagangan Bayi, Ternyata Otak Pelaku Seorang Bidan

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Polsek Limapuluh, Polresta Pekanbaru bersama Komnas Perlindungan Anak Provinsi Riau, Berhasil Mengungkap Dugaan Tindak Pidana Sindikat Perdagangan Bayi, Senin, (20/1/2025).
Polisi menetapkan enam orang tersangka salasatu otak pelaku merupakan bidan di salasatu klinik di Jalan Raya Duri, Riau.
Baca Lainnya :
- Geledah Kantor PUPR Riau, KPK Bawah 4 Koper Besar0
- Gelombang Pasang Ancam Lahan di Inhil, DPRD Riau Minta Pemprov Cepat Bertindak0
- Satgas Nataru Pertamina, Layanan dan Distribusi Energi Aman dan Lancar di Riau0
- Pak Bhabin Polsek Pekanbaru Kota Hadiri Pembagian Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Sekolah0
- Olahraga Pagi, Dirlantas Polda Riau Sapa Pengunjung CFD dan Bagikan Helm SNI0
Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyelamatkan seorang bayi perempuan berusia empat hari, berawal dari penggerebekan yang berlangsung di sebuah kafe di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru pada Sabtu 18/01/2025 Kemarin.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra mengungkap kan, bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan seorang perempuan bernama Dewi Arisanti.
Menurut Kompol Bery, sindikat ini dikendalikan oleh tersangka berinisial E yang berstatus sebagai seorang bidan. E diduga menjadi otak di balik perdagangan bayi tersebut.
“Dalam aksinya, tersangka E tidak hanya merancang tetapi juga terlibat langsung dalam penjualan bayi dengan harga mulai dari Rp20 juta ke atas,” jelasnya.
Modus operandi yang digunakan E adalah menargetkan keluarga dari kalangan ekonomi rendah.
E mengarahkan mereka sejak masa kehamilan hingga proses persalinan, lalu mengatur adopsi bayi kepada pihak ketiga.
Bahkan, tersangka juga membuat akta kelahiran yang diduga palsu untuk melancarkan aksinya.
"Mendapati informasi terkait adanya transaksi jual beli bayi di sebuah kafe. Tim segera bergerak ke lokasi dan menemukan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam sindikat tersebut. ", tandasnya
Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan enam orang yang diduga terlibat, yakni EJ (49), AT (22), TH (31), Z (45), JB (24), dan SP (37).
"Kami menerima informasi terkait adanya transaksi jual beli bayi di sebuah kafe. Tim bergerak ke lokasi dan menemukan sejumlah orang yang diduga terlibat," kata Kasatreskrim.
Kompol Bery Juana Putra menjelaskan, pelaku menggunakan modus adopsi ilegal untuk menjual bayi tersebut dengan targetnya adalah ibu hamil yang lagi kesulitan keuangan. Peran dari mereka berbeda-beda, ada yang berperan sebagai surveyor, negosiasi bahkan promosi di akun media sosial TikTok.
Akibat perbuatannya, Para pelaku dijerat dengan Pasal 2, Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO, dan Pasal 83 juncto Pasal 76 F, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak. (***)