Hasil Otopsi Ungkap Penyebab Kematian Bocah 8 Tahun di Rengat, Infeksi Akut Akibat Usus Buntu Pecah

Hasil Otopsi Ungkap Penyebab Kematian Bocah 8 Tahun di Rengat, Infeksi Akut Akibat Usus Buntu Pecah

By FN INDONESIA 04 Jun 2025, 15:53:14 WIB Daerah
Hasil Otopsi Ungkap Penyebab Kematian Bocah 8 Tahun di Rengat, Infeksi Akut Akibat Usus Buntu Pecah

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia


FN Indonesia Rengat, Indragiri Hulu – Misteri kematian KB, bocah laki-laki berusia 8 tahun asal Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, akhirnya terungkap. Hasil otopsi yang dilakukan oleh tim forensik Polda Riau bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI), Rabu, (4/6/2025). 

Pemeriksaan forensik dipimpin oleh dr. Muhammad Tegar Indrayana, Sp.F, spesialis forensik dan medicolegal dari FK UNRI, dan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari, Rengat. Proses otopsi dilakukan secara menyeluruh dan berdasarkan fakta-fakta medis serta temuan pendukung lainnya. 

AKBP Supriyanto, Kasubbid Dokpol Bidokkes Polda Riau, menyampaikan hasil resmi otopsi tersebut dalam keterangan pers. Ia menjelaskan bahwa pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka memar, terutama pada bagian perut sebelah kiri. “Kami menemukan memar pada perut kiri serta memar-memar lainnya yang menunjukkan adanya trauma tumpul,” ujar AKBP Supriyanto. 

Baca Lainnya :

Lebih lanjut, tim forensik menemukan adanya perforasi atau kebocoran pada usus di bagian kanan perut. Kondisi ini menunjukkan bahwa usus buntu korban telah pecah dan menyebabkan infeksi luas di rongga perut (peritonitis). Infeksi inilah yang kemudian berkembang menjadi infeksi sistemik (sepsis), yang berujung pada kematian korban. 

“Penyebab kematian kami simpulkan akibat infeksi sistemik yang disebabkan oleh pecahnya appendiks, sehingga terjadi peradangan dan infeksi menyeluruh dalam rongga perut,” jelas AKBP Supriyanto, Kasubbid Dokpol Bidokkes Polda Riau. 

Hasil otopsi ini penting untuk menjernihkan berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat terkait penyebab kematian korban. Meski ditemukan memar pada tubuh, hasil pemeriksaan medis menegaskan bahwa trauma tersebut tidak langsung menyebabkan kematian, melainkan infeksi berat akibat kondisi medis yang serius. 


Konferensi pers di hadiri Dirreskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan, Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar bersamaa jajaran personil Polres Inhu, serta Kombes Pol Anom Karibianto yang diwakili AKBP Vera plh Bid Humas Polda Riau. 

Pihak kepolisian menyatakan masih akan melanjutkan penyelidikan untuk memastikan tidak adanya unsur kelalaian atau kekerasan lain yang mungkin terkait. (***)



Editor  : Ferdian Eriandy 





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment