- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
Harimau Sumatera Terekam Berkeliaran di Areal Pabrik PT Wilmar Dumai, Ini Penjelasan BBKSDA Riau

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Dumai — Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) terlihat berkeliaran di area pabrik milik PT Wilmar di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, pada Sabtu (26/4) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Penampakan satwa langka dan dilindungi ini sontak mengejutkan para petugas keamanan perusahaan yang sedang melakukan patroli rutin di sekitar areal pabrik.
Menurut keterangan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, pihaknya bersama Polsek Medang Kampai serta tim keamanan PT Wilmar telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan. Pemeriksaan dilakukan di area pabrik goni kilometer 110, tempat diduga kuat harimau melintas.
"Dari hasil pengecekan tim terpadu, ditemukan jejak tapak harimau dengan ukuran 15 cm x 13 cm. Jarak antar kaki depan dan belakang diperkirakan sekitar 130 cm," ujar Supartono dalam keterangannya. Ia menambahkan, lokasi temuan jejak ini berjarak kurang lebih 5 kilometer dari kawasan permukiman warga.
Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Riau melakukan penelusuran jejak lebih lanjut guna menentukan titik-titik strategis untuk pemasangan camera trap atau kamera jebak. Kamera ini nantinya akan membantu memantau pergerakan harimau dan mengumpulkan data akurat tentang keberadaan serta aktivitas satwa tersebut di sekitar lokasi.
Baca Lainnya :
- Jambore Karhutla 2025 Resmi Ditutup, Sebagai Momentum Penting Membangun Generasi Peduli Lingkungan0
- Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan Paparkan Konsep Green Policing di Jambore Karhutla 20250
- Jaga Bumi Hijau, Polsek Batu Hampar Gencar Berikan Himbauan Larangan Membakar Hutan dan Lahan0
- Jambore 2025, Polri Libatkan Stakeholder Terkait untuk bersama-sama cegah Karhutla0
- Kapolda, Danrem, Gubernur Riau Pimpin Deklarasi Jambore Karhutla 2025 : Komitmen Jaga Bumi Lancang Kuning0
Selain itu, BBKSDA Riau juga mengeluarkan imbauan kepada pihak perusahaan untuk sementara mengurangi aktivitas di area sekitar lokasi penemuan, terutama saat sore hingga malam hari. Masyarakat sekitar pun diminta lebih waspada dalam beraktivitas, mengingat potensi bahaya dari keberadaan harimau yang masih berkeliaran.
"Sebagai langkah mitigasi jangka pendek, kami akan meningkatkan patroli bersama dengan pihak terkait. Dengan data yang diperoleh dari kamera trap, nantinya akan diambil langkah-langkah strategis untuk penanggulangan dan pencegahan konflik antara manusia dan satwa liar," jelas Supartono Senin 28/4/2025.
Ia juga menegaskan pentingnya peran semua pihak, baik perusahaan, masyarakat, maupun pemerintah, dalam menjaga kelestarian Harimau Sumatera, yang saat ini statusnya tergolong sangat terancam punah.
Kehadiran harimau di sekitar areal industri seperti ini menjadi pengingat penting akan semakin sempitnya habitat alami satwa liar akibat pembukaan lahan dan ekspansi industri. (***)