- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
Usai Dimintai Klarifikasi, Agung Nugroho Bantah Terlibat Kasus SPPD Fiktif

Pekanbaru, FNIndonesia.com - Usai 4 jam diperiksa, Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, membantah terlibat dalam kasus dugaan korupsi SPPD fiktif di Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Riau periode 2020-2021.
Agung menyebut, kedatangan dirinya ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Selasa (27/8/2024) untuk memberikan klarifikasi terkait kasus SPPD fiktif yang menyeret namanya.
"Saya jelaskan, itu semua tidak benar. Proses penyelidikan SPPD fiktif ini memang sudah lama berjalan. Saya hari ini diklarifikasi bukan karena dugaan aliran dana atau gaji fiktif, tetapi terkait fasilitas yang saya terima," kata Agung.
Baca Lainnya :
- Polda Riau Siapkan Ribuan Personil Kawal Pilkada 20240
- Selundupkan Sabu dari Pekanbaru, Pria Ini Ditangkap Polsek Bagan Sinembah0
- BP2MI Sebut Terima 2.500 Peti Mati Tenaga Kerja Indonesia Setiap Tahun0
- Kantor BP3MI Riau Diresmikan di Pekanbaru, Siap Beri Pelayanan Efisien 0
- Polda Riau Gelar Simulasi Sispamkota Jelang Pilkada 20240
Dalam pemeriksaan itu, kata Agung, penyidik, mempertanyakan anggaran fasilitas yang dia dapatkan selama menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Riau, termasuk rumah dinas dan mobil.
"Ditanyakan apakah saya sudah masuk ke rumah dinas saat itu atau belum, serta apakah saya memegang anggaran atau tidak. Saya tegaskan, kami tidak ikut campur dalam urusan anggaran. Kami murni hanya menempati fasilitas yang diberikan," ungkap Agung.
Kata Agung, saat memberikan klarifikasi dia telah memberikan keterangan sejelas-jelasnya. Agung mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah termakan informasi yang belum tentu benar.
"Saya hadir di sini untuk memastikan masyarakat tahu bahwa informasi yang beredar di luar sana tidak benar. Kami tetap mendukung Polda Riau untuk mengusut tuntas kasus ini secara profesional," pungkas Agung.(*)