- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
RSF Taja Pelatihan Monitoring Satwa Liar di Tol Pekanbaru-Dumai di Wilayah Kerja HK

Keterangan Gambar : Foto : hms Rimba Satwa Foundation (RSF)
FN Indonesia Kampar – Rimba Satwa Foundation (RSF) bekerjasama dengan PT Hutama Karya menggelar pelatihan teknik monitoring satwa liar di area Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).
Kegiatan yang berlangsung pada 23 Februari 2025 kemarin, bertempat di D’Kotoz Villa, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, ini bertujuan meningkatkan kapasitas tim dalam pemantauan dan perlindungan satwa liar di sekitar jalur tol.
Baca Lainnya :
- BMKG: Sebagian Wilayah Riau Berpotensi Hujan Ringan dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah0
- Ditlantas Polda Riau Bagikan Takjil dan Ajak Masyarakat Tertib Berlalu Lintas0
- Polsek Bukit Raya dan Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Patroli Asmara Subuh, 21 Motor Diamankan0
- Satlantas Polresta Pekanbaru Bagikan Takjil Gratis untuk Pengendara di Bulan Ramadan0
- Toyota Raih Sukses di IIMS 2025, 2.728 SPK Mobil Hybrid Produksi Lokal0
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan WWF Indonesia, yang memberikan materi tentang teknik patroli dasar, penggunaan tools SMART Mobile, serta identifikasi satwa dan mitigasi konflik satwa-manusia.
Peserta pelatihan terdiri dari tim patroli Tol Permai PT Hutama Karya, masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Pusaka Jaya, serta seluruh tim patroli RSF.
Koordinator RSF, Zulhusni Syukri, menyampaikan bahwa keberadaan jalur tol yang melintasi habitat satwa liar menjadi tantangan tersendiri dalam konservasi.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh tim dapat lebih memahami mitigasi konflik gajah dan manusia, serta sigap dalam pemantauan dan penanganan situasi darurat yang melibatkan satwa liar di sekitar tol," ujarnya.
Sementara itu, Beno Fariza Syahri dari WWF Indonesia menjelaskan bahwa SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool) merupakan sistem pemantauan berbasis spasial yang mendukung perlindungan biodiversitas melalui perencanaan, analisis, dan laporan data.
Teknologi ini telah dikembangkan menjadi SMART Mobile, yang memungkinkan tim lapangan menginput data langsung menggunakan handphone, mencatat lokasi satwa, menemukan jejak atau tanda keberadaan satwa, serta mendokumentasikan ancaman seperti perburuan liar dan deforestasi.
Perwakilan PT Hutama Karya, Indra Jati Setiawan, menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, termasuk dengan menggandeng berbagai pihak guna meminimalkan dampak pembangunan infrastruktur terhadap ekosistem.
Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga mengikuti simulasi mitigasi konflik satwa dan penggunaan SMART Mobile di lapangan. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan organisasi konservasi demi menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. (***)
Editor : Ferdian Eriandy