- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Pria Tewas Dipukul Balok Kayu oleh Diduga ODGJ di Pekanbaru, Polisi Selidiki Motif Penyerangan

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru — Sebuah insiden tragis mengguncang warga di sekitar Jalan Siak II Simpang Singgungung, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Sabtu pagi (21/6/2025).
Seorang pria bernama Nyono (54), warga Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, tewas mengenaskan setelah dihantam berkali-kali dengan balok kayu oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Korban diketahui baru saja tiba di Pekanbaru menggunakan bus dari Kota Dumai. Sekitar pukul 08.10 WIB, saat turun dari kendaraan, korban langsung dikejar oleh pelaku, yang diketahui bernama Frangki Sinaga (42). Aksi brutal terjadi di depan sebuah toko ban, Barona, hingga berakhir di depan Rumah Makan Dian Rasa.
“Korban tidak sempat melarikan diri jauh. Pelaku tiba-tiba datang dari arah belakang dan langsung menghantam kepala korban dengan balok kayu, menyebabkan korban jatuh dan bersimbah darah,” ungkap Ipda Irfan Siswanto, Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki, mewakili Kapolsek Iptu Awi Ruben.
Seorang saksi mata menyebutkan bahwa ia melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah, sementara pelaku masih memegang balok kayu dengan ekspresi tak terkendali.
Warga yang menyaksikan peristiwa itu segera bertindak cepat mengamankan pelaku dan mengikat tangan serta kakinya guna mencegah aksi lebih lanjut sebelum aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian.
“Pelaku seperti tidak sadar atas perbuatannya. Warga langsung mengikat dia agar tidak menyerang orang lain,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Tak lama berselang, Tim Opsnal Polsek Payung Sekaki tiba di tempat kejadian dan segera mengamankan situasi. Korban yang sudah tidak bernyawa langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan autopsi. Pelaku juga dibawa ke rumah sakit yang sama untuk pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut.
Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik penyerangan sadis ini. Dugaan awal mengarah pada kondisi kejiwaan pelaku yang diketahui sering menunjukkan perilaku menyimpang di lingkungan sekitar.
“Kami masih menyelidiki apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Pemeriksaan medis akan sangat menentukan proses hukum selanjutnya,” jelas Ipda Irfan.
Insiden ini mengejutkan masyarakat sekitar yang tak menyangka kejadian berdarah bisa terjadi di tempat yang cukup ramai pada pagi hari. Banyak warga merasa cemas dan berharap pemerintah bersama aparat segera mengambil langkah-langkah preventif terkait penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di ruang publik.
“Ini peringatan keras bagi kita semua. Jangan sampai ada lagi korban jiwa karena kelalaian dalam menangani ODGJ. Harus ada pengawasan dan perhatian lebih,” kata tokoh masyarakat setempat. (***)