- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Polda Riau Gelar Upacara Pemuliaan Nilai Luhur Tribrata dan Pencucian Pataka Tuah Sakti Hamba Negeri

Keterangan Gambar : Foto : hms Polda Riau
FN Indonesia Pekanbaru – Dalam rangka memuliakan nilai-nilai luhur Tribrata serta memperkuat semangat pengabdian Kepolisian kepada masyarakat, Polda Riau menggelar Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Luhur Tribrata dan Pencucian Pataka “Tuah Sakti Hamba Negeri”, Selasa pagi (24/6/2025), bertempat di Aula Tribrata, lantai 5 Mapolda Riau.
Upacara yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, SIK, MH, M.Hum., selaku Inspektur Upacara. Hadir mendampingi, Wakapolda Riau, Brigjen Pol Jossy Kusumo, SH, M.Han., para Pejabat Utama Polda Riau, serta jajaran Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Riau.
Kegiatan ini menjadi salah satu simbol penghormatan terhadap Pataka Polda Riau, “Tuah Sakti Hamba Negeri,” yang merupakan lambang kehormatan dan semangat pengabdian institusi Polri di Provinsi Riau. Pataka tersebut tidak hanya menjadi simbol fisik, tetapi juga mencerminkan roh dan semangat nilai-nilai Tribrata yang menjadi landasan moral seluruh personel kepolisian.
Upacara dimulai dengan persiapan pasukan, menyanyikan Mars Polri, serta penghormatan kepada Inspektur Upacara. Momen sakral dimulai saat Pataka Polda Riau “Tuah Sakti Hamba Negeri” dibawa masuk dengan penuh khidmat oleh pasukan pengawal ke lokasi upacara.
Prosesi dilanjutkan dengan pembukaan selubung Pataka oleh Pengasuh Pataka, yang menjadi tanda dimulainya upacara penyucian. Selanjutnya, Kapolda Riau selaku Inspektur Upacara memimpin langsung prosesi pencucian Pataka sebagai simbol pembersihan diri, pemurnian semangat, dan pembaruan komitmen pengabdian.
Seluruh peserta upacara kemudian menyanyikan Hymne Polri dan memanjatkan doa keselamatan bagi seluruh anggota Polri, masyarakat, serta bangsa dan negara. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penutupan kembali selubung Pataka dan penghormatan terakhir sebelum Pataka kembali ke tempat penyimpanan kehormatan.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menegaskan bahwa upacara ini bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi mengandung makna mendalam sebagai bentuk pembinaan mental dan spiritual bagi seluruh jajaran Polri di Riau.
“Upacara ini merupakan bagian dari tradisi luhur Polri dalam menanamkan nilai-nilai Tribrata kepada seluruh personel. Kita ingin agar seluruh anggota Polri senantiasa menjunjung tinggi kehormatan, integritas, dan semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Kapolda juga mengingatkan bahwa Pataka adalah simbol kesetiaan dan kehormatan yang harus dijaga bukan hanya secara fisik, tetapi juga melalui perilaku, etika, dan pelayanan nyata kepada masyarakat.
Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Luhur Tribrata dan pencucian Pataka ini menjadi bukti komitmen Polda Riau dalam menjaga semangat Tribrata dan Catur Prasetya di tengah-tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Dengan digelarnya upacara ini, Polda Riau berharap seluruh personel semakin memperteguh tekad dalam menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, menjunjung tinggi hukum, dan menjadi pelindung, pengayom, serta pelayan masyarakat yang berintegritas dan terpercaya. (***)