- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Polda Riau Gelar Baksos dan Tanam Pohon di Kampar Kiri, Peringati Hari Lingkungan dan Bhayangkara ke-79

Keterangan Gambar : Foto : hms Polda Riau
FN Indonesia Kampar Kiri - Dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menunjukkan komitmen kuatnya terhadap isu keberlanjutan dan keadilan sosial dengan menggelar kegiatan Bakti Sosial dan Penanaman Pohon di halaman Mapolsek Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.
Acara ini berlangsung meriah dan penuh makna, dihadiri oleh berbagai unsur penting, mulai dari Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, SIK, MH, M.Hum, Wakapolda Brigjen Pol Jossy Kusumo, SH, M.Han, para pejabat utama (PJU) Polda Riau, Forkopimda Riau, Bupati se-Riau, serta tokoh masyarakat dan agama seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) dan pengamat sosial Rocky Gerung.
Dalam acara yang mengusung tema “Harmoni untuk Alam dan Sesama” ini, digelar penanaman pohon secara simbolis oleh para pejabat dan tokoh yang hadir. Tak hanya itu, sebanyak 79 paket bantuan sosial (bansos) juga diserahkan kepada warga kurang mampu di sekitar lokasi sebagai wujud nyata kepedulian sosial.
Kapolda Riau dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan refleksi dari dua nilai utama dalam kehidupan berbangsa: keadilan sosial dan pelestarian lingkungan.
“Kegiatan hari ini adalah refleksi dua nilai penting: keadilan sosial dan pelestarian lingkungan. Satu sisi kita membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan sisi lainnya kita berkontribusi pada kelangsungan alam untuk anak cucu kita,” ucap Irjen Pol Herry Rabu, 18/6/2025.
Kapolda juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian lingkungan. Ia mengusulkan agar setiap pelajar dan mahasiswa di Riau diwajibkan menanam minimal 15 pohon sepanjang masa pendidikannya sebagai bentuk tanggung jawab ekologis individu.
“Bayangkan, jika setiap anak sejak SMP hingga kuliah menanam setidaknya 15 pohon dalam hidupnya, maka kita sedang membangun masa depan yang hijau untuk generasi selanjutnya,” ungkap Kapolda.
Tak berhenti di Kampar Kiri, kegiatan peringatan Hari Lingkungan dan Hari Bhayangkara ini direncanakan berlanjut ke kawasan konservasi Rimbang Baling salah satu paru-paru alam penting di Provinsi Riau.
Di sana, akan digelar kegiatan kontemplatif dan spiritual yang melibatkan masyarakat, tokoh agama, dan intelektual. Ustadz Abdul Somad akan memimpin sesi refleksi spiritual, sementara Rocky Gerung dijadwalkan menyampaikan gagasan filosofis dan kritis tentang hubungan manusia dan alam.
“Kita ingin membangun keteraturan sosial yang tidak hanya mengatur relasi manusia, tapi juga hubungan manusia dengan alam. Kita akan bermalam bersama di Rimbang Baling, merasakan denyut kehidupan hutan, merenung, dan menyusun kesadaran baru tentang keberlanjutan,” kata Irjen Herry Heryawan.
Acara ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor: dari aparat penegak hukum, pemerintah daerah, tokoh agama, hingga cendekiawan. Semua berkumpul dalam satu tujuan: membangun kesadaran kolektif bahwa merawat lingkungan bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi panggilan moral bagi setiap individu.
Kehadiran figur-figur nasional seperti Ustadz Abdul Somad dan Rocky Gerung memperkuat pesan bahwa perubahan besar hanya dapat terjadi jika semua elemen bangsa bersatu dan bergerak bersama.
Dengan kegiatan ini, Polda Riau tak hanya memperingati dua momentum penting, tetapi juga membuka ruang dialog antara manusia dan alam. Sebuah langkah inspiratif menuju masa depan yang lebih adil, berkelanjutan, dan harmonis. (***)