- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Perdana Menteri Nepal Berduka Atas Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines

Keterangan Gambar : Musibah
FN-Indonesia.com. Jakarta. Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, berbelasungkawa setelah 68 orang dipastikan tewas dalam kecelakaan pesawat di Pokhara pada (15/1/23). Ia mengutarakan kesedihannya atas kecelakaan tragis ini dan meminta personel keamanan serta semua badan-badan pemerintah Nepal dan publik untuk memulai penyelamatan efektif.
"Pejabat Kepolisian Nepal, AK Chhetri, memastikan bahwa petugas masih terus melakukan operasi penyelamatan dan evakuasi. Kami terus bekerja untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi jasad secepat mungkin dan menyerahkannya ke keluarga," jelasnya dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (16/1/23).
Seorang pejabat lokal sempat melaporkan bahwa "beberapa korban selamat" sudah dilarikan ke rumah sakit. Namun, pihak maskapai Yeti Airlines tak mengonfirmasi kabar tersebut.
Diketahui, insiden ini terjadi ketika pesawat Yeti Airlines itu terbang dari Kathmandu. Namun ditengah perjalanan, pesawat tersebut menabrak jurang yang terletak antara bandara lokal Pokhara dan bandara internasional baru, sesaat sebelum pukul 11.00 waktu setempat.