- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Mendekati Puncak Haji, Skema Murur Diberlakukan Untuk Jemaah Haji Risti Saat Mabit di Muzdalifah
Keterangan Gambar : Foto spesial, jamaah Haji Indonesia
Fn-Indonesia.com. Makkah - Puncak haji
sudah semakin dekat, kota Makkah sudah dipenuhi Jemaah haji dari penjuru dunia.
Jemaah diminta untuk menyiapkan fisik dan mental, juga menjaga kesehatan agar
tidak sakit saat puncak haji.
Meski begitu, menghadapi puncak haji, Petugas
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memberlakukan skema murur
(melintas) saat Mabit (bermalam) di Muzdalifah. Skema ini utamanya
diperuntukkan bagi jemaah haji Risti (risiko tinggi), lanjut usia, disabilitas,
pengguna kursi roda, dan para pendampingnya.
"Jemaah Indonesia akan diberangkatkan dari
Arafah dengan skema murur dan non murur (normal). Pola normal adalah sistem
taraddudi (shuttle) yang mengantar jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah,
sedangkan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara
melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati
kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu
bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina". Demikian disampaikan
Kepala Sektor 2 Makkah H. Syahrudin, Selasa (11/6/24).
Baca Lainnya :
- Kisah Polwan Bantu Jemaah Haji saat Cuaca Panas di Arab Saudi0
- Polri Kirimkan 7 Polwan Jadi Petugas Pelayanan Ibadah Haji, Ini Tugasnya0
- Innalilahiwainnailaihirojiun, Tercatat sudah 6 orang Jamaah haji Provinsi Riau meninggal di tanah suci 0
- Satpolairud Polres Inhil Gagalkan Penyelundupan 102.820 Ekor Baby Lobster Senilai Rp20 Miliar0
- Polri Tangkap Buronan Thailand Paling Dicari0
Syahrudin mengatakan, untuk jemaah haji Provinsi
Riau sebanyak 1.243 orang akan mengikuti skema murur dan selebihnya akan
mengikuti non murur atau normal.
"Jemaah haji Provinsi Riau saat ini berada di
Tanah Suci berjumlah 5.328, sebanyak 446 orang merupakan lansia, 418 orang
adalah risti, 37 orang disabilitas dan 342 merupakan pendamping. Sehingga
sebanyak 1.243 orang ini nantinya yang akan mengikuti murur" ucapnya
Sementara jemaah yang akan di safari wukufkan
karena alasan kesehatan berjumlah 11 orang.
"Safari wukuf jemaah kita berjumlah 11 orang,
dengan jumlah yang mengambil nafar awal berjumlah 2.388 dan nafar Tsani
berjumlah 2.939" sebut Syahrudin
Syahrudin mengimbau agar jemaah Haji Provinsi
Riau selama proses pelaksanaan ibadah haji memperhatikan arahan petugas kloter
dan memiliki pemahaman yang baik tentang syarat, rukun, dan wajib haji, agar
ibadah haji yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat.