- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
Kapolda Riau Meriahkan CFD, Framing Pacu Jalur Tampilkan Budaya Riau di Tengah Kota

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, pada Minggu pagi berubah menjadi panggung budaya yang memukau. Ribuan warga yang biasa menikmati udara pagi dengan berolahraga atau bersantai, disuguhkan tontonan istimewa: pertunjukan Framing Pacu Jalur, warisan budaya khas Riau yang biasanya hanya bisa disaksikan di Sungai Kuantan.
Digelar sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal, kegiatan ini menghadirkan unsur khas Pacu Jalur dalam format yang adaptif terhadap ruang kota. Jalur — perahu panjang tradisional yang menjadi ikon budaya masyarakat Kuantan Singingi ditampilkan secara simbolik, lengkap dengan ornamen khas, atribut tradisional, dan iringan musik daerah yang menggema di sepanjang area CFD.
Penampilan unik ini langsung mencuri perhatian masyarakat. Banyak warga yang berhenti sejenak, mengabadikan momen, bahkan ikut larut dalam suasana budaya yang kental. Atraksi Framing Pacu Jalur tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menghidupkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya daerah.
Acara semakin semarak dengan kehadiran Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, yang turut menyampaikan apresiasinya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya membawa budaya lokal ke ruang publik sebagai sarana edukasi sekaligus pemersatu masyarakat.
“Framing Pacu Jalur di CFD ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga bentuk edukasi dan pemersatu masyarakat. Semangat kebersamaan yang terbangun dari tradisi ini sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Irjen Pol Herry Heryawan.
Lebih dari sekadar tontonan, Framing Pacu Jalur menjadi momentum reflektif — bagaimana budaya lokal dapat terus hidup dan relevan di tengah arus modernisasi. Dengan menghadirkan tradisi ke tengah kota, masyarakat diajak untuk tidak hanya melihat, tapi juga merasakan dan mencintai warisan budayanya sendiri.
Semangat pelestarian yang dibalut dalam kemasan kreatif ini membuktikan bahwa warisan budaya bukan untuk disimpan di masa lalu, melainkan untuk dihidupkan dan dirayakan bersama, di masa kini dan mendatang. (***)