- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Usai Kericuhan Debt Collector di Mapolsek

Keterangan Gambar : Foto : doc Polda Riau
FN Indonesia Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menegaskan komitmennya dalam menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum dan aksi premanisme, menyusul insiden keributan yang terjadi di halaman Markas Polsek Bukit Raya beberapa waktu lalu.
Insiden yang diduga melibatkan aksi pengeroyokan dan pelibatan oknum debt collector itu menuai sorotan tajam dari masyarakat dan menjadi isu publik yang meluas.
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang terhadap tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), apalagi jika berkedok sebagai aktivitas penagihan utang.
"Polda Riau tidak akan mentolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector," tegas Irjen Herry dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (21/4/2025).
Dalam menyikapi kasus tersebut, Polda Riau mengambil langkah tegas dengan melakukan mutasi terhadap Kapolsek Bukit Raya. Mutasi ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh atas kinerja pimpinan wilayah dalam menjaga keamanan dan pengawasan terhadap personel.
"Mutasi terhadap Kapolsek Bukit Raya adalah bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons terhadap situasi kamtibmas. Ini juga merupakan peringatan keras bagi seluruh jajaran agar memastikan wilayahnya aman dan personel bersikap disiplin," tambah Kapolda.
Irjen Herry menegaskan bahwa mutasi tersebut bukan hanya bagian dari rotasi rutin jabatan, tetapi juga menjadi cerminan dari keseriusan institusi dalam menjaga integritas serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Setiap jabatan adalah amanah. Kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak," ujarnya menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan profesionalisme di tubuh kepolisian.
Lebih lanjut, Kapolda Riau menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polda Riau untuk meningkatkan kewaspadaan dan merespons cepat setiap ancaman terhadap ketertiban masyarakat. Ia meminta agar tidak ada toleransi terhadap pelanggaran hukum, sekecil apa pun bentuknya.
"Jangan beri ruang sedikit pun kepada pelanggaran hukum, apalagi yang mencederai rasa keadilan masyarakat," kata Herry.
Mengakhiri pernyataannya, Kapolda Herry Heryawan mengajak seluruh anggota Polri di wilayah Riau untuk menjaga marwah institusi melalui dedikasi tinggi, integritas, serta komitmen dalam menjalankan fungsi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat secara profesional.
Insiden ini menjadi cermin penting bagi institusi kepolisian untuk terus membenahi diri dan menjawab tuntutan masyarakat akan penegakan hukum yang adil dan tegas, tanpa pandang bulu. (***)