- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Gubernur Riau Kecewa, Kadisdik Riau Kena Semprot Soal Data Pendidikan

Keterangan Gambar : Foto : Diskominfotik Provinsi Riau
FN Indonesia Pekanbaru – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyatakan kekecewaannya saat melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Riau pada Kamis (6/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Edi Rusma Dinata, mendapat teguran keras dari Gubernur karena tidak bisa menyajikan data lengkap terkait jumlah siswa, guru, serta sarana dan prasarana pendidikan di Riau.
Gubri Wahid menilai data tersebut sangat mendasar dalam sistem pendidikan dan seharusnya menjadi pegangan utama Disdik Riau.
"Kok bisa datanya tidak lengkap? Ini kan seharusnya kalian lebih tahu," ujar Wahid dengan nada kecewa.
Tak hanya soal data, Wahid juga menyoroti permasalahan sebuah SMA di Dumai yang kondisinya memprihatinkan. Sekolah tersebut berada di zona hijau atau kawasan hutan, sehingga Disdik Riau mengaku kesulitan dalam memperbaiki sarana dan prasarana di sana. Namun, alasan ini tidak diterima begitu saja oleh Gubri dan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto.
SF Hariyanto menegaskan bahwa semua permasalahan bisa dicarikan jalan keluar jika ada kepedulian, salah satunya dengan mekanisme pinjam pakai lahan.
Selain itu, Wahid juga meminta Disdik Riau menginventarisasi jumlah sekolah dibandingkan dengan jumlah lulusan agar daya tampung sekolah mencukupi.
Ia menekankan pentingnya biaya pendidikan yang terjangkau, bahkan menginginkan pendidikan gratis jika memungkinkan, guna menekan angka putus sekolah di Riau.
"Saya minta sekolah tidak berbiaya tinggi. Kalau pun ada biaya, masih terjangkau. Kalau bisa, gratis. Saya ingin daya tampung sekolah di Riau mencukupi. Ini juga upaya menurunkan angka putus sekolah," tegas Wahid.
Usai pertemuan, Kadisdik Riau Edi Rusma Dinata memilih menghindari wawancara dengan awak media. Dengan raut wajah yang tampak tidak bersahabat, ia langsung meninggalkan lokasi bersama rombongan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
"Tak ada wawancara," ujar Edi singkat sebelum bergegas pergi. (***)
Editor : Ferdian Eriandy