- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
- Polda Riau Ungkap Sindikat TPPO, Menteri Karding: Kejar dan Adili Otak Penyelundupan
- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
Bangkit dari Masa Lalu, Eks Napiter Riau Jadi Pelopor Anti Radikalisme Lewat Usaha Mandiri

Keterangan Gambar : Foto : Ilustrasi
FN Indonesia Pekanbaru - Setelah melewati proses rehabilitasi, eks narapidana kasus terorisme asal Kabupaten Siak Provinsi Riau, Sunyoto menyatakan diri siap menjadi pelopor ditengah masyarakat dalam mencegah penyebaran paham radikalisme.
Memiliki pengalaman yang kelam pada masa lalunya, kini pria 44 tahun tersebut telah menjalani kehidupannya bersama masyarakat lingkungan dengan rutinitas sebagai jasa penjahit pakaian. Hal tersebut dimanfaatkannya sebagai wadah bersosialisasi dengan masyarakat disamping memperoleh penghasilan secara mandiri.
Selain menggeluti usaha tersebut, Sunyoto mengaku memiliki peran dalam menciptakan suasana harmonisasi ditengah perbedaan sekaligus siap mendukung NKRI.
"Dulu saya pernah bergabung dalam lingkaran kebencian dan paham radikalisme yang membutakan akal sehat saya. Namun, setelah merenung dan melalui proses rehabilitasi yang panjang, saya sadar bahwa kekerasan bukanlah jalan yang benar untuk mencapai perubahan yang baik. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menjauhi paham radikalisme dan bersama-sama cintai NKRI," tutur Sunyoto.
Setelah melewati masa rehabilitasi, akhirnya Ia memilih jalan yang penuh damai dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar termasuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian.
"Profesi ini memberikan saya kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Saya berharap dengan berbicara dan berdiskusi dengan mereka, saya bisa menyebarkan nilai-nilai cinta tanah air dan perdamaian. Jika saya bisa membantu masyarakat untuk menjadi lebih baik, itu akan menjadi langkah kecil namun berarti dalam menebar kebaikan,"imbuhnya.
Selain menjalani rutinitasnya sebagai penjahit pakaian, ia juga mengaku telah menemukan kedamaian.
Setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi positif bagi bangsa. Semoga, pesan perdamaian dan cinta tanah air yang diusungnya dapat menginspirasi banyak orang untuk menjauhi paham radikalisme dan bersama-sama membangun Indonesia yang harmonis dan bermartabat. (***)