- Lemdiklat Polri Gelar Sosialisasi Penjaringan Minat dan Bakat Beasiswa S2/S3 LPDP di Polda Riau
- Satgas Gakkum Operasi Patuh LK 2025 Jaring 75 Pelanggaran Lalu Lintas dengan ETLE Mobile
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pekanbaru Panen Raya Melon Sebanyak 62 Kg
- Hari Ke 3 Operasi Patuh LK 2025, Ditlantas Polda Riau Intensifkan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
- Telah Berkoordinasi Dengan KBRI, Menteri Karding Pastikan Kabar Jepang Tutup Akses Bagi PMI itu Hoaks!
- Pangkas Angka Non-Prosedural, Menteri Karding Gratiskan Bea Masuk Barang Pekerja Migran Kembali ke Indonesia
- Ajak Generasi Muda Tak Takut Jadi Pekerja Migran, Menteri P2MI: Gaji Besar, Ilmu Bertambah
- Menteri P2MI RI Kunjungi Universitas Islam Riau, Dorong Mahasiswa Ambil Peluang Kerja di Luar Negeri Secara Aman
- Digelar di Yogyakarta, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih 7 Penghargaan ISRA 2025
- Kapolda Riau Pimpin Apel Launching Tim RADAR Anti-Kejahatan Siber
Presiden Apresiasi Polri Luncurkan Sistem OSS Perizinan Event
Keterangan Gambar : Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi)
Fn-Indonesia.com. Jakarta - Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengapresiasi Polri atas peluncuran sistem OSS perizinan event.
Diakui Presiden, sistem ini sudah selalu didorong agar izin
pelaksanaan event dilakukan secepatnya. Oleh karenanya, Presiden mengaku senang
pelaksanaan sudah mulai menggunakan OSS.
"Ini sudah saya kejar-kejar lama. Saya sangat
mengapresiasi, menghargai, sekarang sudah ada OSS untuk penyelenggaraan event
tapi juga akan saya ikuti terus, akan saya cek terus," jelas Presiden
dalam peluncuran sistem OSS perizinan event oleh Polri, Senin (24/6/24).
Baca Lainnya :
Menurut Presiden, pemeriksaan terhadap jalannya OSS harus
dilakukan karena pernah ada sebuah kementerian yang di tengah operasional
mematikan pelayanan. Hal itu dapat dilakukan apabila tidak diawasi.
Oleh karena itu, Presiden meminta digitalisasi perizinan
tidak hanya layanan daring, tetapi juga memberikan kepastian kegiatan.
Diharapkan ada upaya memotong izin birokrasi, sehingga pelaksanaan lebih mudah
dan bermanfaat.
"Sekali lagi mengenai digitalisasi proses perizinan
yang segera kita launching harapan saya sekali lagi bukan hanya website layanan
saja, tapi betul-betul memberikan kemudahan pengurusan, betul-betul memberikan
kepastian jauh-jauh hari sebelumnya, betul-betul memotong birokrasi kita dan
sehingga muncul adalah sebuah cost yang lebih murah dan lebih terbuka dan
transparan," ujar Presiden.
Peluncuran sistem ini pun dihadiri Presiden Jokowi, Menteri
Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pemuda dan
Olahraga (Menpora) Ditto Ariotedjo, dan para perwakilan industri kreatif, serta
Forkopimda lainnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit
Prabowo meluncurkan sistem online single submission (OSS) pengurusan izin event
di dalam negeri.
Diakui Kapolri, sistem ini diluncurkan untuk mengatasi
berbagai keluhan atas sulit dan lamanya pengurusan izin event selama ini.
Selain itu, sistem ini diluncurkan untuk mempermudah pengurusan perizinan
berbagai event di Indonesia.
"Sebelumnya proses perizinan event tingkat nasional di
Kepolisian saja memakan waktu 14 hari. Saat ini, penyelenggara event tinggal
mengisi form pengajuan dan melengkapi dokumen persyaratan secara online, mulai
dari venue, dinas parekraf, dan satuan polisi, perizinan paling lama 14 hari
kerja," jelas Kapolri dalam peluncuran di Gedung The Tribrata, Jakarta
Selatan, Senin (24/6/24).
Menurut Kapolri, layanan ini diberlakukan di event yang akan
terselenggara di GBK, JCC, Ice BSD, TMII, Ancol, Expo Kemayoran, dan Community
Park PIK 2. Selanjutnya, proses assesment tengah dilakukan untuk proses
pemberlakuan di Medan, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Denpasar,
Surabaya, dan sejumlah wilayah lain.
"Saat ini kami masih melakukan integrasi dengan
imigrasi dan Bea Cukai, dan Kementerian Ketenagakerjaan. Sehingga nantinya
proses visa izin tenaga kerja asing juga dapat terintegrasi langsung di
OSS," ungkapnya.
Lebih lanjut Kapolri menekankan, dengan sistem ini,
perizinan akan diproses secara transparan, terukur, dan terintegrasi. Dengan
begitu, perekonomian dalam negeri akan semakin meningkat karena berbagai event
dari pelaku industri kreatif.
Ditambahkan Kapolri, pada pelaku industri kreatif, akan
semakin efisien dalam mengurus perizinan karena tidak perlu mondar-mandir ke
berbagai instansi.
"Kami launching ini dapat memberikan solusi dan kita
mengharapkan masukan, sehingga apa yang kita lakukan hari ini bisa lebih baik
dengan masukan dari pelaku-pelaku industri," jelas Jenderal Sigit.(rls)