- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasi Tertib Lalu Lintas dan Tanam Pohon di MTS IT Fadhillah
- Menteri LH Hanif Faisol Apresiasi Pemprov dan Polda Riau Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan
- Usai Rakor Bersama Menteri, Kapolda Ekspos Pengungkapan Pidana Perambahan Hutan dan Lahan di Riau
- Police Go To School, Ditlantas Polda Riau Edukasi Pelajar SMK Soal Keselamatan Lalu Lintas dan Green Policing
- Bupati Pelalawan Zukri Suarakan Aspirasi Masyarakat: Minta Penundaan Relokasi TNTN Hingga Ada Solusi Terbaik
- Antisipasi Musim Kemarau, Polsek Batu Hampar Pasang Spanduk Karhutla di Sungai Sialang
- Kades Ditangkap Polisi di Inhu, Terbitkan SKGR Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas
- Kapolsek LBJ Pimpin Upacara di SDN 009 Kulim Jaya, Tanamkan Nilai Peduli Lingkungan kepada Siswa
- Sebanyak 1.213 Butir Ekstasi Disita Polsek Siak, Dua Tersangka di Tangkap
- Jalan Lintas Kubu Rohil Diselimuti Kabut Asap Tebal, Sebagian Warga Mengungsi
Bupati Pelalawan Zukri Suarakan Aspirasi Masyarakat: Minta Penundaan Relokasi TNTN Hingga Ada Solusi Terbaik

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pelalawan, Riau – Bupati Pelalawan H. Zukri menyampaikan sikap tegas dan empatinya kepada masyarakat yang menolak rencana relokasi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Dalam pidatonya di hadapan massa aksi pada bulan Agustus ini, Zukri menyatakan dirinya memahami keresahan dan kebatinan warga yang merasa terancam dengan relokasi yang dijadwalkan pada 22 Agustus mendatang.
“Saya sadar kebatinan kalian. Kebatinan kalian yang kalian pikirkan hari ini adalah tanggal 22 Agustus, betul? Maka kebatinan itu saya sampaikan hari ini kepada kalian,” ujar Zukri dalam orasinya yang disambut tepuk tangan dan teriakan dukungan dari ratusan warga yang hadir.
Zukri menegaskan bahwa dirinya akan secara resmi meminta pemerintah pusat dan pihak terkait agar rencana relokasi pada 22 Agustus tersebut ditunda, sampai ditemukan solusi yang adil dan berpihak kepada masyarakat.
“Saya akan minta dengan sadar kepada Satgas PKH, 22 Agustus untuk diundur sebelum ada solusi yang terbaik untuk masyarakat Pelalawan,” tegasnya.
Warga yang tinggal dan bergantung pada lahan di sekitar kawasan TNTN menyuarakan penolakan keras terhadap kebijakan relokasi. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak berpihak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal yang telah bertahun-tahun mengelola lahan secara turun-temurun.
“Kalau kami dipaksa pindah, kami harus tinggal di mana, Anak-anak kami sekolahnya bagaimana,” ucap salah satu warga dalam aksi damai yang berlangsung tertib. (F)