- Sinergi Polisi, TNI dan BPBD Riau Bekerja Sama Atasi Karhutla di Kecamatan Kubu Rohil
- Ikut Aksi Pemadaman, Kapolda Riau Beri Peringatan Keras kepada Pelaku Pembakaran Hutan di Rohil
- Polisi Ringkus Seorang Pelaku Dugaan Pembakaran Lahan di Desa Kalimanting
- Polda Riau Gelar FGD Program JALUR Bersama Forkopimda, Dorong Kesejahteraan Warga Pesisir
- Polantas Riau Masuk Sekolah, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Cinta Lingkungan di Yayasan Al Huda Pekanbaru
- Operasi Patuh Lancang Kuning 2025: Polda Riau Tindak 65 Pelanggaran Lalu Lintas dengan Teknologi ETLE
- Jumat Curhat Polda Riau, Menyerap Aspirasi Warga Lewat Pendekatan Humanis, Sinergi dan Solusi
- Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasikan Operasi Patuh LK 2025 di SMK Akbar
- Generasi Gen Z Cinta Lingkungan, Polda Riau Ajak Siswa SMK Labor Tanam Pohon dan Jaga Hutan
- Menteri P2MI Tanam Pohon Gaharu di Mapolda Riau, Simbol Perlawanan Terhadap Perdagangan Orang
Insiden Kapal Imigran Tenggelam di Samudra Atlantik, 38 Imigran selamat dan 63 hilang

FN-Indonesia.com. Akibat insiden kapal imigran tenggelam di lepas pantai Tanjung Verde, Samudera Atlantik, Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) menyatakan 63 pengungsi diyakini meninggal dunia sementara 38 lainnya berhasil diselamatkan.
Juru bicara IOM Safa Msehli mengatakan bahwa tim pencari menemukan tujuh jenazah, sementara 56 lainnya masih hilang.
"pada Umumnya, ketika orang dilaporkan hilang setelah kapal tenggelam, mereka akan dianggap meninggal," ungkapnya dikutip cnnindonesia, Kamis (17/8/23).
Baca Lainnya :
- Tanam Pohon Ganja, Petani di Aceh di Tangkap Polisi0
- Juara Leagues Cup 2023, Lionel Messi Bawa Inter Miami Meraih Gelar Juara Perdana0
- Hasto Beri Kuliah Umum di Riau, Perguruan Tinggi Harus Jadi City Of Intellect0
- Luncurkan Pos Konsultasi Hukum, Bawaslu : untuk Wujudkan Pemilu Berkualitas0
- Pesawat Jet Jatuh di Malaysia, 10 Orang Tewas0
Hingga saat ini tidak diketahui penyebab kapal tersebut tenggelam karena minim informasi tentang insiden tersebut.
Tim advokasi migrasi Spanyol Walking Borders mengatakan kapal itu adalah kapal penangkap ikan besar, yang disebut pirogue. Kapal itu berlayar dari Senegal pada 10 Juli dengan lebih dari 100 pengungsi dan migran di dalamnya.
Insiden kapal karam itu baru diketahui pada Senin (14/8/23) oleh Walking Borders usai mendapat laporan dari keluarga di Fass Boye, sebuah kota tepi pantai 145km (90 mil) utara ibukota, Dakar.